Sabtu, 23 Mei 2009

Manage Mind for Success (3)

III. SISTEM OPERASI KOMPUTER MENTAL.
Ada dua komponen dasar yang membentuk sistem operasi (OS) komputer mental kita. Keduanya saling berhubungan erat dan menyatu. Kedua komponen itu adalah Konsep diri dan Kepercayaan/keyakinan. Konsep diri adalah persepsi (pandangan) seseorang terhadap dirinya sendiri, yang terbentuk melalui pengalaman dan interaksi dengan lingkungan, dan mendapat pengaruh dari orang-orang yang dianggap penting. Konsep diri merupakan sistem operasi komputer mental dan mengendalikan apa yang kita pikirkan, ucapkan, lakukan dan rasakan. Tanpa ada upaya sadar dari pihak kita untuk mengubah konsep diri maka diri kita akan terus berpikir, berucap, bertindak dan merasa sama seperti yang telah kita jalani selama ini. Kuat tidaknya konsep diri tergantung pada siapa yang memasang (orang tua, pemuka agama, pacar, suami,istri, sahabat dan tetangga), seberapa tinggi intensitas emosi pada saat konsep diri terpasang dan seberapa sering suatu kejadian yang membentuk konsep diri di ulang (repetisi). Konsep diri terdiri dari tiga komponen yaitu: Diri ideal, Citra diri dan Harga diri. Proses pembelajaran yang salah sejak masa kanak-kanak akan mengakibatkan konsep diri jelek saat dewasa.

IV. KEPERCAYAAN SEBAGAI HUKUM KEHIDUPAN.
Belief atau kepercayaan adalah suatu bentuk pikiran dalam pikiran kita yang mengakibatkan kekuatan bawah sadar kita terdistribusi ke dalam seluruh hidup kita sesuai dengan kebiasaan berpikir kita. Hal yang anda perlu ketahui tentang kepercayaan adalah sbb:
1. kepercayaan anda adalah segala sesuatu yang anda yakini sebagai hal yang benar.
2. Kepercayaan anda selalu benar menurut anda.
3. Kepercayaan dapat mendukung dan menghambat.
4. Tidak ada kepercayaan yang baik dan buruk, yang ada adalah kepercayaan yang mendukung atau menghambat kemajuan diri kita.
5. Kepercayaan adalah sesuatu yang dipelajari, dengan demikian kita dapat membuang kepercayaan yang merugikan diri kita dan menggantikannya dengan kepercayaan baru.
Kepercayaan kita, pada umumnya merupakan generalisasi mengenai apa yang terjadi pada masa lalu kita, didasarkan pada arti yang diberikan oleh pikiran sadar terhadap kejadian itu. Pada umumnya kita tidak memutuskan secara sadar apa yang akan kita percayai. Sering kali kepercayaan kita didasarkan pada pemberian makna atau penerjemahan yang kurang tepat atas suatu kejadian pada masa lalu. Setelah kita menetapkan suatu kepercayaan, kita lupa bahwa kepercayaan itu hanyalah sebuah arti atau penafsiran makna dari suatu kejadian yang diberikan oleh pikiran sadar kita. Kita tidak memikirkan kembali apakah kepercayaan itu benar atau salah, mendukung atau justru menghambat diri kita, semua berjalan secara otomatis. Kuat atau lemahnya suatu kepercayaan bergantung pada seberapa banyak referensi atau informasi pendukung kepercayaan itu yang ada di dalam data base atau memori pikiran.

Disunting dari buku karangan Adi W Gunawan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar