Sabtu, 23 Mei 2009

Manage Mind for Success (6)

VII. PEMROGRAMAN ULANG PIKIRAN.
Pemprogram ulang pikiran sama dengan yang kita lakukan terhadap komputer. Jika ada program yang salah atau tidak kita inginkan, kita akan melakukan uninstall program tsb., kemudian meng install program baru yang benar dan kita inginkan. Pemprogram pikiran dibagi menjadi dua tahap, pertama adalah pemrograman yang berhubungan dengan konsep diri, dan yang kedua adalah pemrograman yang berhubungan dengan keyakinan/kepercayaan atau kebiasaan (re-edukasi pikiran bawah sadar).

Mengubah dan meningkatkan konsep diri.
Teknik yang biasa digunakan untuk mengubah dan meningkatkan konsep diri adalah :
1. Kisah Sukses.
Adalah segala kejadian dalam hidup anda yang membuat anda merasa sebagai orang yang sukses dan istimewa, mulai anda masih kecil hingga saat ini. Kisah sukses ini harus anda ingat kemudian ditulis, dengan menuliskan kisah sukses ini maka kita akan dapat mengingat sangat banyak hal. Dengan menuliskan sebanyak-banyaknya kisah sukses anda, yang terjadi adalah anda mengisi memori kerja dengan informasi positif. Hal ini selanjutnya memaksa pikiran sadar untuk fokus hanya pada hal-hal positif. Semakin lama dan semakin kuat fokus pikiran pada hal yang positif maka kita juga akan menjadi semakin positif.

2. Simbol sukses.
Adalah segala sesuatu yang menggambarkan sukses anda. Simbol sukses ini dapat berupa piagam penghargaan, sertifikat, foto bersama orang terkenal, piala, lencana, rekaman video, medali dll. Sama dengan kisah sukses, simbol sukses adalah sesuatu yang bersifat pribadi, simbol sukses anda tentu berbeda dengan simbol sukses orang lain. Pajanglah simbol sukses anda di meja, di lemari atau di tembok, sehingga anda dapat melihatnya setiap hari sebagai reminder atau pengingat.

3. Visualisasi kreatif yang bersifat multi-sensori.
Adalah membayangkan (melamun) diri anda sudah menjadi orang yang anda inginkan, secara jelas dan dengan melibatkan kelima indera. Misalnya, anda ingin menjadi orang sukses, sebelum membayangkan diri anda yang telah sukses, anda perlu menuliskan diatas kertas, bagaimanakah model diri anda yang telah sukses. Bagaimana cara anda berpakaian bagaimana tampak wajah anda, bagaimana senyum anda, bagaimana suara anda, bagaimana perasaan anda, bagaimana cara berdiri dan berjalan, bagaimana bersikap dan berperilaku anda dan seterusnya. Setelah menuliskan di atas kertas semuanya, anda perlu meluangkan waktu untuk tenang, tanpa ada gangguan, dan melakukan relaksasi mental dan fisik. Duduk dengan santai, pejamkan mata, tarik napas panjang dan hembuskan perlahan-lahan sebanyak lima kali kemudian lemaskan seluruh otot tubuh secara bertahap mulai dari kepala ke kaki. Hal ini akan menurunkan gelombang otak anda dari Beta ke Alfa atau Theta yang merupakan gelombang pikiran bawah sadar. Setelah benar-benar relaks lalu anda membayangkan sejelas mungkin diri anda yang telah sukses, libatkan semua panca indera dalam melakukan visualisasi ini. Apabila anda sulit mendapatkan waktu luang untuk melakukan visualisasi ini, lakukan menjelang tidur dan saat anda baru bangun tidur setiap hari.

4. Afirmasi positif.
Adalah kalimat positif yang merupakan keinginan dan tujuan yang anda harapkan dapat tercapai (goal setting). Kalimat ini dapat ditulis di buku, komputer, cermin, atau ditempel di kamar mandi, kamar tidur yang mudah dilihat setiap saat. Dengan semakin sering anda membaca kalimat positif itu maka pesannya akan masuk ke pikiran bawah sadar anda. Lebih efektif lagi jika kalimat ini dibaca saat anda dalam kondisi relaksasi disertai dengan visualisasi kreatif tersebut diatas. Beberapa hal yang perlu anda perhatikan dalam membuat keinginan atau tujuan antara lain :
a. Tujuan tidak boleh terlalu mudah dan juga tidak terlalu sulit untuk dicapai.
b. Anda harus tahu jelas mengapa anda perlu mencapai tujuan itu. Semakin kuat alasannya dan semakin kuat muatan emosi positifnya, akan semakin baik.
c. Anda harus tahu jelas akibat negatif yang akan anda tanggung apabila anda tidak mencapai tujuan itu.
d. Tujuan harus meningkat dengan peningkatan (kurang lebih) 20%. Misalkan anda ingin meningkatkan pendapatan, maka perningkatannya paling tinggi 20% dari pendapatan sekarang. Jika peningkatannya lebih dari 20%, pikiran bawah sadar anda akan menolak tujuan ini dan akan menghambat anda untuk mencapainya.
e. Tentukan batasan waktu tercapainya tujuan yang diinginkan.

Re-edukasi pikiran bawah sadar.
Anda perlu melakukan re-edukasi terhadap pikiran bawah sadar (berkaitan dengan kepercayaan/keyakinan/kebiasaan) agar selaras dengan pikiran sadar anda. Jika tidak, pemrograman yang dilakukan akan menemui ganjalan. Akan terjadi kontradiksi antara pikiran sadar dan bawah sadar. Tuliskan kepercayaan/keyakinan/kebiasaan negatif yang ingin anda hilangkan dalam mencapai suatu tujuan/keinginan tertentu. Lalu tuliskan alasan kuat mengapa anda perlu membuang kepercayaan/keyakinan/kebiasaan negatif ini. Ada dua jenis alasan kuat yang harus anda cari. Pertama adalah alasan kuat atau akibat jika anda tidak membuang program lama tersebut. Kaitkanlah ini dengan rasa sakit, penderitaan atau apapun yang dapat membuat anda sengsara jika masih tetap memegang kepercayaan atau kebiasaan negatif tersebut. Jenis kedua adalah alasan kuat untuk membuat suatu perubahan, alasan kuat untuk pemrograman pikiran dengan keyakinan positif yang baru. Kaitkan dengan suatu kesenangan, kebahagian, kemenangan ataupun keberhasilan hidup anda. Keduanya harus anda tulis dan divisualisasikan dalam layar pikiran anda. Jika anda melakukannya dengan sungguh-sungguh, boleh jadi anda akan menitikkan air mata, karena anda akan merasa muak jika masih harus memegang kepercayaan/keyakinan/kebiasaan lama anda , yang menghambat kesuksesan anda.

Kemudian bacalah keyakinan/kepercayaan atau kebiasaan negatif tersebut dengan suara dan raut wajah yang lucu. Semakin lucu dan aneh semakin cepat program tersebut dirusak. Contohnya “kebohongan terbesar saya adalah memandang diri saya bodoh dan tidak mempunyai bakat, dan ini adalah kebohongan terbesar saya, hiiiiiiiiih”. Setelah itu tuliskanlah keyakinan atau kepercayaan baru yang anda ingin masukkan ke dalam bahwa sadar. Kemudian dengan tegas dan lantang bacalah “Yang sebenarnya terjadi ialah saya hanya perlu bekerja dan belajar lebih cerdik, daripada sebelumnya, dengan perasaan senang dan saya pasti sukses. Inilah kenyataannya”. Ulangi keyakinan baru ini beberapa kali sampai anda merasa puas. Anda akan merasakan suatu energi yang sangat dahsyat meledak dalam diri anda. Energi itu mengalir dari dada anda ke semua bagian tubuh anda.

Setelah pemrograman ulang pikiran, kita perlu menjaga pikiran dari segala sesuatu yang membahayakan sikap mental positif kita. Program pikiran baru membutuhkan waktu agar dapat diterima sepenuhnya oleh pikiran bawah sadar dan kuat menyatu dengan Master program. Saat antara program baru masuk, diterima dan menyatu dengan master program adalah masa yang sangat kritis. Apabila kita tidak hati-hati, pemrograman ini akan gagal. Ada beberapa kiat keberhasilan pemrograman pikiran antara lain :
1. Selalu mempunyai pandangan dan pikiran benar (positif thingking).
2. Melakukan visualisasi yang benar.
3. Selalu berucap benar pada diri sendiri (positif self talk).
4. Melakukan tindakan yang benar.
5. Berkumpul dengan orang benar.
6. Menyantap makanan mental yang benar (buku, majalah, program TV dan radio).
7. Pelatihan dan pengembangan diri yang benar.
8. Gaya hidup yang benar (makanan, minuman, kebiasaan, olah raga dan istirahat).

Disunting dari buku karangan Adi W Gunawan.

Manage Mind for Success (5)

VI. KUNCI PERUBAHAN.
Pikiran adalah sebuah instrumen berpikir yang sangat canggih. Namun sayang banyak orang kehilangan kendali atas instrumen ini. Kita telah terbiasa membiarkan pikiran kita mengendalikan diri kita, dan bukan sebaliknya. Akibatnya, pikiran kita tidak dapat bekerja dengan benar. Kita harus belajar menggunakan pikiran seperti kita menggunakan tangan dan kaki. Tangan dan kaki dapat kita kendalikan dengan baik dan bekerja demi keuntungan atau kebaikan kita. Sama halnya dengan pikiran, kita harus mampu mengendalikan pikiran demi keuntungan kita. Ada lima kenyataan yang sangat menakjubkan mengenai pikiran yaitu :

1. Sukses bukanlah kebetulan semata.
2. Sukses meninggalkan petunjuk, demikian pula kegagalan.
3. Sukses adalah hasil dari sebab dan akibat.
4. Pemikiran kita adalah sebab dan perilaku serta keadaan kita adalah akibat.

Mengubah pikiran sebenarnya mudah. Kuncinya terletak pada persepsi, adalah apa yang dapat kita lihat dengan mata pikiran kita (sudut pandang). Persepsi kita dibatasi oleh pengalaman, pengetahuan dan imajinasi yang kita miliki. Pengembangan persepsi merupakan kunci untuk mampu berpikir lebih baik. Setiap orang mempunyai pandangan yang berbeda, bahkan untuk kejadian atau situasi yang sama. Kita harus dapat menerima hal ini sebagaimana adanya. Kita dapat belajar bagaimana menggunakan perbedaan ini untuk memberikan manfaat bagi diri kita maupun bagi orang lain. Segala sesuatu yang terjadi di dunia ini tidak mempunyai makna. Semuanya bersifat netral. Pikiran sadar akan menggunakan kemampuan persepsinya untuk memberikan arti atau makna pada setiap kejadian. Makna yang diberikan dapat positif maupun negatif. Jika pikiran kita sempit (persepsi yang terbatas), kita akan melihat lebih sedikit. Pikiran yang terbuka (persepsi yang luas) membuat kita mampu melihat lebih banyak. Persepsi kita menentukan jumlah pilihan yang ada dalam ruang pandang kita.

Ada satu teknik yang sangat powerfull yang biasa digunakan untuk mengembangkan persepsi. Teknik ini dikembangkan oleh Bill Gould Ph.D, dari Amerika yang disebut Tranformational Thinking. Terdapat 7 kebiasaan yang harus dilakukan untuk mengembangkan persepsi :
1. Untuk sementara waktu, tinggalkan ego, emosi dan prasangka.
2. Mengundang, mendorong dan melibatkan ide, persepsi dari orang lain.
3. Utamakan kecepatan dan kuantitas, kualitas diperhatikan kemudian.
4. Jangan menyensor ide anda atau ide orang lain. Lakukan curah gagasan yang bersifat spontan. Tidak perlu menjelaskan, merasionalisasikan atau mempertahankan ide anda.
5. Mendengarkan secara proaktif untuk menemukan koneksi, interkoneksi dan pola.
6. Hindari asumsi dan tantang setiap asumsi yang ada secara kreatif, dengan mengembangkan dan menggabungkan asumsi yang ada. Pandang semua pemikiran sebagai batu loncatan.
7. Gunakan imajinasi dengan bebas. Jangan melekat pada ide, bermainlah dan nikmati ide anda. Jangan sekedar melihat sesuatu, lihatlah apa yang dapat tercipta dari apa yang sudah ada (kreatifitas).

Disunting dari buku karangan Adi W Gunawan.

Manage Mind for Success (4)

V. HUKUM MENTAL.
Hukum mental tidak pernah diajarkan di sekolah, hukum mental hanya dapat dibuktikan dengan pengalaman dan instuisi, dengan melihatnya bekerja dalam kehidupan kita sendiri. Kapan saja kehidupan anda berjalan baik, ini berarti bahwa pemikiran dan kegiatan anda sesuai dan serasi dengan hukum mental ini. Kapan saja anda punya masalah dari jenis apapun, hal itu pasti disebabkan anda telah melanggar salah satu atau lebih dari hukum ini.
1. Hukum Sebab Akibat.
Mengatakan bahwa ada penyebab spesifik untuk kesuksesan dan kegagalan. Jika ingin mendapatkan sesuatu lebih banyak, maka yang perlu anda lakukan adalah menyediakan lebih banyak “sebab” yang dapat menghasilkan “akibat” yang anda inginkan. Hukum ini disebut juga huku menabur dan menuai, apa yang anda tuai hari ini adalah hasil dari apa yang anda tabur pada masa lalu. Dengan dasar pemahaman ini kini anda tahu bahwa sikap mental, perasaan, kebahagian, dan kepuasan anda adalah hasil dari bibit menal yang anda tanam di pikiran anda. Jika anda mengisi pikiran dengan gambaran, pikiran, ide sukses, kebahagian dan optimisme, anda akan mendapatkan pengalaman positif dalam kehidupan anda. Ada orang yang berkata: “Saya akan kerja lebih keras, kerja lebih baik, apabila perusahaan saya memberikan gaji yang lebih tinggi, tunjangan dan fasilitas yang lebih baik”, hukum apakah ini ?

2. Hukum Kompensasi.
Mengatakan bahwa anda mendapatkan hasil sebanding dengan upaya atau kontribusi yang anda lakukan, tidak lebih dan tidak kurang, pas takarannya. Dengan demikian, apa ang telah anda capai dalam hidup pada saat ini, misalnya dari segi finansial, merupakan kompensasi atau hasil dari apa yang telah anda lakukan pada masa lalu, jika ingin meningkatkan hasil, anda harus meningkatkan nilai kontribusi yang anda lakukan. Jika anda pernah bertemu atau bahkan merasa heran mengapa ada orang yang mendapatkan hasil yang sangat berlimpah, dan ada orang yang tidak mendapatkan hasil yang mereka inginkan, ingatlah hukum kompensasi.
3. Hukum Pengendalian.
Mengatakan bahwa anda merasa positif tentang diri anda sebatas anda merasa memegang pengendalian atas kehidupan anda. Demikian juga anda merasa negatif tentang diri anda sebatas anda tidak memegang pengendalian, atau anda dikendalikan oleh suatu daya, orang atau pengaruh luar. Dala setiap kasus, pengendalian atas kehidupan anda dimulai dengan pemikiran anda, satu-satunya hal yang dapat anda kendalikan sepenuhnya. Disiplin pribadi, penguasaan diri, pengendalian diri semuanya dimulai dengan pengambilan kendali anda atas pemikiran anda sendiri.
4. Hukum Kepercayaan.
Mengatakan bahwa apapun yang anda percayai dengan sungguh-sungguh dan melibatkan emosi akan menjadi kenyataan anda. Kepercayaan anda mengendalikan realitas anda, tindakan merupakan perwujudan dari kepercayaan. Hukum ini berlaku dua arah, pertama kepercayaan menentukan tindakan yang kita lakukan. Sebaliknya, dengan secara sadar mengendalikan setiap tindakan kita, maka kita dapat secara tidak langsung membentuk dan mengendalikan kepercayaan kita. Dengan selalu melakukan tindakan yang sejalan dengan kepercayaan yang ingin anda kembangkan, anda pada akhirnya pasti akan mampu membangun kepercayaan itu.
5. Hukum Konsentrasi
Menyatakan bahwa semakin anda memikirkan sesuatu maka semakin besar kapasitas dan energi mental yang anda curahkan pada hal itu. Semakin kuat pikiran itu, semakin kuat pula pengaruhnya terhadap perilaku anda. Kekuatan hukum ini ibarat pedang bermata dua, dapat membantu anda dan dapat menghancurkan hidup anda. Jika anda terus berpikir mengenai kesuksesan anda, aka pikiran ini akan mendominasi semua pemikiran, ucapan dan tindakan anda. Semakin sering anda memikirkannya, semakin termotivasi anda untuk mencapainya. Sebaliknya, apabila anda, secara sadar atau tidak, selalu memikirkan hal yang tidak anda inginkan maka pemikiran ini akan mendominasi semua pikiran, ucapan, perbuatan dan tindakan anda sehingga akhirnya apa yang tidak anda inginkan akan menjadi kenyataan bagi anda. Untuk dapat menggunakan hukum konsentrasi dengan maksimal, anda harus menuliskan apa yang anda inginkan, kemudian secara konsistem memikirkan hal itu, membicarakannya, bertindak, dan bertumbuh dan berkembang menjadi orang yang layak untuk mendapatkan keberhasilan itu.
6. Hukum Daya tarik.
Mengatakan bahwa anda adalah sebuah magnet hidup yang menarik orang-orang atau situasi yang serasi dengan pemikiran dominan anda ke dalam hidup anda. Semakin banyak emosi yang anda kaitkan dengan suatu pemikiran, semakin besar tingkat getaran dan daya pancarnya dan semakin cepat anda akan menarik orang dan situasi yang serasi dengan pemikiran tersebut. Pikiran anda menciptakan suatu medan energi yang bergetar pada kecepatan yang ditentukan oleh tingkat intensitas emosi yang menyertai pemikiran tersebut. Semakin anda bergairah, atau merasa takut, semakin cepat pemikiran anda memancar dari diri anda dan menarik orang-orang dan situasi yang serupa kembali ke kehidupan anda. Saat anda positif dan optimis mengenai diri anda, pikiran anda memancarkan gelombang yang akan menarik orang, kejadian, situasi, sumber daya, pelanggan atau apa saja yang sejalan dengan frekuensi itu. Demikian juga sebaliknya, apabila pemikiran anda yang dominan adalah negatif, maka anda akan menarik semua hal yang negatif ke dalam hidup anda.
7. Hukum Kesesuaian.
Mengatakan bahwa “Dunia di luar diri anda merupakan cerminan dari dunia di dalam diri anda”. Anda dapat mengetahui apa yang terjadi di dalam diri anda dengan melihat pada apa yang terjadi di sekeliling anda. Sikap orang lain atau lingkungan terhadap diri anda adalah cerminan dari sikap anda terhadap mereka. Jika anda bersikap baik dan menghargai diri anda, andapun akan melakukan yang sama terhadap orang lain. Jadi, cara orang lain memperlakukan diri anda sebenarnya merupakan cermin dari apa yang anda pikirkan mengenai diri anda dan apa yang anda pikirkan mengenai lingkungan anda. Siapa kawan anda bergaul menggambarkan siapa diri anda sebenarnya. Jika anda bergaul dengan orang yang mempunyai nilai dan prinsip hidup yang baik, hal ini berarti anda juga orang baik. Jika anda bergaul dengan orang yang tidak baik maka diri anda juga tidak baik.

Disunting dari buku karangan Adi W Gunawan.

Manage Mind for Success (3)

III. SISTEM OPERASI KOMPUTER MENTAL.
Ada dua komponen dasar yang membentuk sistem operasi (OS) komputer mental kita. Keduanya saling berhubungan erat dan menyatu. Kedua komponen itu adalah Konsep diri dan Kepercayaan/keyakinan. Konsep diri adalah persepsi (pandangan) seseorang terhadap dirinya sendiri, yang terbentuk melalui pengalaman dan interaksi dengan lingkungan, dan mendapat pengaruh dari orang-orang yang dianggap penting. Konsep diri merupakan sistem operasi komputer mental dan mengendalikan apa yang kita pikirkan, ucapkan, lakukan dan rasakan. Tanpa ada upaya sadar dari pihak kita untuk mengubah konsep diri maka diri kita akan terus berpikir, berucap, bertindak dan merasa sama seperti yang telah kita jalani selama ini. Kuat tidaknya konsep diri tergantung pada siapa yang memasang (orang tua, pemuka agama, pacar, suami,istri, sahabat dan tetangga), seberapa tinggi intensitas emosi pada saat konsep diri terpasang dan seberapa sering suatu kejadian yang membentuk konsep diri di ulang (repetisi). Konsep diri terdiri dari tiga komponen yaitu: Diri ideal, Citra diri dan Harga diri. Proses pembelajaran yang salah sejak masa kanak-kanak akan mengakibatkan konsep diri jelek saat dewasa.

IV. KEPERCAYAAN SEBAGAI HUKUM KEHIDUPAN.
Belief atau kepercayaan adalah suatu bentuk pikiran dalam pikiran kita yang mengakibatkan kekuatan bawah sadar kita terdistribusi ke dalam seluruh hidup kita sesuai dengan kebiasaan berpikir kita. Hal yang anda perlu ketahui tentang kepercayaan adalah sbb:
1. kepercayaan anda adalah segala sesuatu yang anda yakini sebagai hal yang benar.
2. Kepercayaan anda selalu benar menurut anda.
3. Kepercayaan dapat mendukung dan menghambat.
4. Tidak ada kepercayaan yang baik dan buruk, yang ada adalah kepercayaan yang mendukung atau menghambat kemajuan diri kita.
5. Kepercayaan adalah sesuatu yang dipelajari, dengan demikian kita dapat membuang kepercayaan yang merugikan diri kita dan menggantikannya dengan kepercayaan baru.
Kepercayaan kita, pada umumnya merupakan generalisasi mengenai apa yang terjadi pada masa lalu kita, didasarkan pada arti yang diberikan oleh pikiran sadar terhadap kejadian itu. Pada umumnya kita tidak memutuskan secara sadar apa yang akan kita percayai. Sering kali kepercayaan kita didasarkan pada pemberian makna atau penerjemahan yang kurang tepat atas suatu kejadian pada masa lalu. Setelah kita menetapkan suatu kepercayaan, kita lupa bahwa kepercayaan itu hanyalah sebuah arti atau penafsiran makna dari suatu kejadian yang diberikan oleh pikiran sadar kita. Kita tidak memikirkan kembali apakah kepercayaan itu benar atau salah, mendukung atau justru menghambat diri kita, semua berjalan secara otomatis. Kuat atau lemahnya suatu kepercayaan bergantung pada seberapa banyak referensi atau informasi pendukung kepercayaan itu yang ada di dalam data base atau memori pikiran.

Disunting dari buku karangan Adi W Gunawan.

Manage Mind for Success (2)

II. MENGENALI CARA KERJA PIKIRAN.
Kita berpikir dalam tiga dimensi, setiap pemikiran kita mempunyai komponen “ide”, komponen “gambaran mental” dan komponen “emosi”. Setiap ide akan menghasilkan gambaran mental yang kemudian mengaktifkan emosi tertentu. Contohnya jika dikatakan “the botol”, maka dalam pikiran kita akan muncul gambar teh botol dan yang terakhir akan muncul emosi yang pernah dialami dengan objek teh botol, dapat bersifat positip, negatif atau netral.
Manusia merupakan satu-satunya makhluk di muka bumi ini yang dianugrahi kemampuan berpikir yang luar biasa. Kita menjalani kehidupan dengan menggunakan kemampuan berpikir kita, bukan sekedar berdasarkan pada insting seperti yang terjadi pada hewan. Kita adalah satu-satunya makhluk yang mempu menggunakan pikiran untuk menganalisis proses berpikir kita. Kita mampu berpikir mengenai pikiran kita sendiri, kemampuan ini dalam dunia psikologi dinamakan sebagai metakognisi. Namun demikian jarang ada orang yang mau repot-repot menggunakan kemampuan berpikirnya untuk berpikir tentang pikirannya. Kebanyakan orang menjalani hidup “apa adanya”, bergantung pada program mental yang menjalankan dirinya. Lebih parah lagi ada orang yang sama sekali tidak tahu bahwa sebenarnya ia mempunyai kemampuan untuk menganalisis pikirannya sendiri. Jarang ada orang yang sadar dan bertanya pada diri mereka pertanyaan berikut ini.


1. Siapakah saya ?
2. Bagaimana saya dapat menjadi seperti diri saya sekarang ?
3. Mengapa saya berpikir, berperilaku dan merasakan dengan cara yang saya lakukan saat ini ?
4. darimanakah asal pikiran yang ada dalam pikiran saya ?
5. Dapatkah saya berubah, meningkatkan diri menjadi orang yang lebih baik ?
6. Dan pertanyaan yang paling penting, apabila saya dapat berubah, bagaimana caranya ?

Cara kerja pikiran tidak jauh berbeda dan cara kerja komputer. Agar bisa digunakan komputer harus diinstall software system dan program aplikasi sehingga dapat digunakan untuk berbagai keperluan. Seringkali komputer terinfeksi virus yaitu program yang dibuat untuk merusak sistem kerja komputer dan data, sehingga harus di install ulang seluruh sistem dan programnya. Demikian juga pikiran kita, telah diinstall program pikiran sejak lahir sampai saat ini. Berdasarkan hasil penelitian didapat data bahwa 77% dari program yang kita miliki adalah program yang salah, yang terinfeksi virus pikiran, dan program ini bekerja melawan diri kita, menghambat kita untuk berhasil. Namun demikian kita dapat meng uninstall program yang salah kemudian meng-install program baru yang mendukung keberhasilan kita.

Kita memiliki dua jenis pikiran yang sebenarnya merupakan satu kesatuan yaitu, pikiran sadar dan pikiran bawah sadar. Kedua pikiran ini saling berkomunikasi dan bekerja dalam waktu bersamaan secara pararel. Para pakar di bidang pikiran mengatakan bahwa, dalam kondisi normal, peran pikiran sadar dalam mengendalikan semua perilaku manusia adalah hanya sebesar 12%, sedangkan pikiran bawah sadar adalah sebesar 88%. Pikiran sadar mempunyai empat fungsi utama yaitu :
a. Mengidentifikasi informasi yang masuk melalui panca indra.
b. Membandingkan informasi yang masuk dengan database (referensi, pengalaman, nilai yang dianut dll) yang berada dalam pikiran bawah sadar.
c. Menganalisis informasi dengan membagi menjadi komponen yang lebih kecil agar dapat diperiksa dengan seksama.
d. Memutuskan respons atau tindakan yang akan diambil terhadap informasi yang masuk.

Pikiran sadar adalah pikiran rasional sedangkan pikiran bawah sadar adalah pikiran irrasional. Apa yang dipikirkan oleh pikiran sadar akhirnya akan masuk ke dalam pikiran bawah sadar. Apapun pikiran (perintah) yang masuk ke dalam pikiran bawah sadar, pikiran bawah sadar akan segera melaksanakan perintah ini, tanpa pernah mempertanyakan apakah perintah ini benar atau salah, apakah pikiran ini menguntungkan atau merugikan. Pikiran sadar disebut juga sebagai pikiran objektif karena selalu bekerja dengan hal-hal yang terjadi di luar tubuh. Pikiran sadar menggunakan kelima panca indra untuk menerima masukan dari luar diri kita. Pikiran sadar belajar melalui pengamatan, pengalaman, dan pendidikan. Fungsi utama dari pikiran objektif adalah untuk berpikir logis (reasoning). Pikiran bawah sadar bekerja berdasarkan intuisi dan akan berfungsi secara maksimal jika pikiran sadar berhenti bekerja atau dalam keadaan setengah sadar atau tertidur. Pikiran sadar akan berkurang perannya apabila otak berada dalam kondisi Alfa (8-12 Hz) dan Theta (4-8 Hz). Pikiran bawah sadar tidak pernah tidur atau istirahat, pikiran bawah sadar selalu bekerja. Semua kebijaksanaan dan penciptaan maha karya berasal dari pikiran bawah sadar.

Semua pengalaman hidup yang berasal dari lingkungan, keluarga, orang tua, sekolah, guru, televisi, internet, buku, majalah dan dari banyak sumber lainnya, merupakan stimulus eksternal, yang berasal dari luar diri kita. Stimulus ini lalu diterima oleh kelima panca indra kita dan masuk ke pikiran sadar kita. Pikiran sadar kemudian memberikan arti atau makna kepada stimulus atau kejadian yang kita alami. Dari pikiran sadar, stimulus ini akan masuk ke pikiran bawah sadar dengan terlebih dahulu melewati suatu pintu gerbang atau saringan atau filter yang disebut sebagai R.A.S atau Reticular Activating System. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi seberapa lebar pintu gerbang RAS ini terbuka. Faktor itu adalah kondisi gelombang otak, pemikiran dan emosi.
Setelah masuk ke pikiran bawah sadar, arti yang diberikan oleh pikiran sadar pada kejadian atau pengalaman hidup itu menjadi program yang menjalankan komputer mental kita. Program itu berupa konsep diri dan sistem kepercayaan. RAS, selain berfungsi sebagai pintu gerbang yang menghubungkan pikiran sadar dan bawah sadar, mempunyai tiga fungsi utama, yaitu:
1. Menentukan apa yang menjadi fokus perhatian;
2. Menentukan seberapa besar tingkat intensitas perhatian;
3. Berapa lama perhatian itu diberikan.
Contoh kejadian yang berkaitan dengan fungsi RAS tsb diatas, saat kita baru saja membeli hand phone baru Nokia 3G, maka kita akan melihat banyak orang atau bahkan “semua” orang menggunakan HP tersebut. Karena HP baru ini penting bagi kita, maka RAS langsung terpicu aktif. Pada saat itulah perhatian kita secara otomatis mengarah pada HP Nokia 3G. Kejadian ini akan berlangsung selama beberapa hari sampai akhirnya keadaan menjadi kembali normal.

Proses pemrograman pikiran bawah sadar paling efektif terjadi pada fase usia 0-7 tahun, fase pertama ini disebut sebagai periode tanam. Pada usia ini apapun yang dikatakan orang, yang benar atau salah akan kita terima sepenuhnya dan masuk ke pikiran bawah sadar menjadi suatu program. Pada usia ini kita belum punya filter (RAS) untuk memblok hal-hal negatif yang merugikan kita, karena kita belum punya cukup banyak referensi atau informasi/data yang dapat digunakan sebagai pembanding. Jika orang tua sering mengatakan pada anak balitanya, “kamu gagal, kamu bodoh dan tidak bisa apa-apa, kamu pasti tidak bisa, hidup ini adalah penderitaan, awas” semua perkataaan ini akan masuk ke pikiran bawah sadar dan sudah pasti menjadi program negatif yang sangat menghambat perkembangan diri anak tsb sampai dewasa. Fase kedua yang juga sangat efektif adalah pada usia 7-14 tahun, yang disebut Periode Model. Pada masa ini anak mulai meniru tokoh yang dikaguminya, anak punya model atau figur yang dijadikan contoh dalam perilakunya. Fase ketiga, pada usia 14-21 tahun, yang disebut Periode sosial, praktis merupakan kelanjutan pengembangan dari periode sebelumnya. Pada periode ini pemrograman lebih banyak berasal dari interaksi sosial anak. Pemrograman dapat berasal dari berbagai sumber, misalnya dari teman, buku, majalah, film, internet, pacar dan dari berbagai sumber lain.

Disunting dari buku karangan Adi W Gunawan.

Manage Mind for Success (1)

Tuhan Alloh yang menciptakan manusia adalah Maha Pengasih, Penyayang dan Maha Adil. Alloh tidak pernah membedakan manusia satu dengan manusia lainnya, lalu mengapa kualitas hidup atau nasib setiap orang tidak sama ? mengapa ada orang kaya dan ada orang miskin, mengapa ada orang yang bekerja keras namun hidupnya tetap saja susah, mengapa ada orang yang kerjanya santai namun hidupnya penuh kelimpahan. Mengapa ada orang yang lahir dari keluarga kaya namun hidupnya berantakan, dan ada orang yang lahir dari keluarga miskin tetapi dapat sukses. Mengapa ada orang yang mempunyai usaha yang sama dalam mencari nafkah namun hasilnya berbeda, Mereka semua telah berdoa kepada Alloh memohon dilimpahkan rejeki tetapi hasilnya berbeda satu dengan lainnya.

Untuk menjawab pertanyaan ini tentunya kita tidak merubah keyakinan bahwa Alloh Maha Pengasih, Penyayang dan Maha Adil, kita tidak dapat mengotak-atik Tuhan sebagai pihak yang salah. Kita tidak dapat menyalahkan situasi dan kondisi yang merupakan kejadian berdasarkan hukum alam, maka fokus perhatian tidak lain kepada diri kita sendiri, manusialah yang salah. Ada banyak faktor yang menentukan arah dan keberhasilan hidup seorang manusia, namun dari berbagai faktor, ada satu faktor kunci yang ternyata menjadi fondasi untuk keberhasilan di semua bidang kehidupan, faktor tsb adalah “pikiran bawah sadar” (subconscious mind). Pikiranlah yang membuat orang menjadi gagal, sukses, miskin dan kaya, sedih dan bahagia. Apa yang kita selalu pikirkan, itulah yang akan menjadi kenyataan.

I. PENJARA MENTAL.
Berdasarkan hasil penelitian, pola pikir orang yang biasa-biasa saja sangat berbeda dengan pola pikir orang sukses. Pola pikir orang biasa-biasa dipenuhi dengan berbagai mitos-mitos yang menyesatkan, entah dari mana asalnya, mereka gunakan sebagai pendoman dalam menjalankan hidup mereka dan menciptakan penjara mental yang mengurung diri mereka. Sebaliknya, orang sukses sama sekali tidak percaya pada mitos-mitos tersebut, sebagai berikut :
1. Keturunan,
raja akan melahirkan pangeran, keturunan orang kaya akan menjadi kaya, keturunan orang susah tetap saja susah.
2. Pendidikan,
semakin tinggi pendidikan maka akan semakin berhasil dalam hidup.
3. Hoki/keberuntungan,
tidak dimiliki oleh semua orang, hanya orang tertentu yang dipilih oleh Tuhan.
4. Nasib/takdir,
sudah ditentukan sejak awal, kita tidak dapat merubah takdir, pasrah saja.
5. Shio/zodiak,
menentukan keberhasilan atau kegagalan seseorang berdasarkan perhitungan astrologi.
6. Jenis kelamin, wanita tidak pantas dan tidak perlu jadi pemimpin.
7. Hari lahir/jam lahir,
berdasarkan kepercayaan tertentu dapat menentukan arah kehidupan seseorang.
8. Usia,
orang yang sudah tua, kondisi fisiknya sudah lemah sehingga tidak lagi produktif.
9. Tidak punya modal,
modal uang mutlak diperlukan jika akan memulai usaha.
10. Kesehatan/kondisi fisik yan tidak menunjang,
sangat mempengaruhi keberhasilan hidup.

Disunting dari buku karangan Adi W Gunawan.

Memahami bahasa tubuh (body language).

Pada saat dua orang berdiskusi mereka cenderung akan memusatkan diri pada apa yang sedang dibicarakan, dan tidak begitu waspada terhadap gerakan tubuh masing-masing, sehingga ketika yang seorang memaksakan diri mengatakan sesuatu yang bertentangan dengan keyakinannya sendiri (saat membela diri), bahasa tubuhnya akan tidak sinkron dengan yang disampaikannya. Tubuh selalu melayani perasaan dan pikiran. Metabolisme dalam tubuh juga sangat berdedikasi pada pikiran dan perasaan. Itulah sebabnya ketika merasa takut, napas jadi tertahan, wajah menjadi pucat karena aliran darah ke muka berkurang. Ketika marah suara menggigil, tangan menggenggam dan mungkin badan jadi gemetar. Tubuh memang melayani pikiran dan perasaan secara jujur. Ketika orang tidak jujur, berbohong tubuh tidak siap dan tetap menyampaikan ketidakjujuran. Mulut menyatakan “Ya” tetapi kepala agak menggeleng, dan bukannya mengangguk. Untuk memahami bahasa tubuh tidak ditafsirkan secara terpisah pisah, melainkan ditafsirkan secara keseluruhan. Selain lebih akurat, juga tidak mudah terkecoh oleh rekayasa lawan bicara. 58% makna yang ditangkap oleh mitra bicara adalah dari bahasa tubuh, Intonasi dalam berbicara mendukung 35% makna, sedangkan kata kata yang disampaikan hanya memberi makna sebesar 7%. Jika kita telah dapat mengelola dengan baik bahasa tubuh dan intonasi bicara, 93% maksud kita dapat tersampaikan.

Dinamika gerak mata.
1. Intensitas pandangan mata lebih dari 60% menunjukkan bahwa mitra bicara tertarik dengan yang anda sampaikan.
2. Intensitas padangan mata lebih dari 80% menunjukkan bahwa mitra bicara tertarik secara seksual kepada anda.
3. Pandangan langsung secara terus menerus menunjukkan bahwa mitra bicara akan bersikap agresif.
4. Penghindaran tatapan mata langsung atau objek yang dilihat secara mendadak menunjukkan bahwa mitra bicara menyembunyikan sesuatu.
5. Kedipan cepat, adalah proses mempersiapkan argumen, siap untuk bertahan dan kemungkinan tidak setuju dengan yang anda sampaikan
6. Pada orang yang tidak kidal, gerakan mata ke kiri atas menunjukkan bahwa mitra bicara sedang mengingat sesuatu (bentuk gambar/visual).
7. Gerakan mata ke kiri mendatar menunjukkan bahwa mitra bicara sedang mengingat sesuatu (bentuk suara/audio).
8. Gerakan mata ke kiri bawah menunjukkan bahwa mitra bicara sedang berdialog dengan dirinya sendiri (mengomentari dalam hati).
9. Pada orang yang tidak kidal, gerakan mata ke kanan atas menunjukkan bahwa mitra bicara sedang merekayasa (mengarang) sesuatu (bentuk gambar/visual).
10. Gerakan mata ke kanan mendatar menunjukkan bahwa mitra bicara sedang merekayasa (mengarang) sesuatu (bentuk suara/audio).
11. Gerakan mata ke kanan bawah menunjukkan bahwa mitra bicara sedang merasakan atau mensinkronisasikan perasaannya dengan apa yang sedang didengar, dikatakan atau dipikirkan.

Dinamika gerak kepala.
1. Orang cenderung menoleh, membuang muka bila tidak suka terhadap sesuatu yang berada didepannya (karena takut, malu, jengkel, terhadap seseorang atau sesuatu).
2. Mencondongkan kepala kearah mitra bicara menunjukkan persetujuan dan ketertarikan dengan yang sedang dibicarakan.
3. Memiringkan kepala dan melihat dari samping (melirik) menunjukkan curiga dan tidak percaya dengan mitra bicara.
4. Menoleh kekiri dan kekanan menunjukkan orang tersebut sudah tidak konsentrasi dan ingin menyudahi pembicaraan.

Dinamika gerak tangan.
1. Tangan terbuka dan menghadap keatas menunjukkan orang yang mau menerima dan terbuka terhadap ide, gagasan, usulan atau isi pembicaraan.
2. Tangan di saku menunjukkan ada yang sedang disembunyikan, demikian juga bila telapak tangan disembunyikan pada sesuatu.
3. Jari jari yang menggenggam menunjukkan sedang dalam keadaan tegang, tidak nyaman, atau bahkan hati sedang panas.
4. Tangan menutup mulut, hidung atau memegang telinga menunjukkan ada sesuatu yang disembunyikan.
5. Jari jari membentuk kerucut menunjukkan rasa percaya diri yang tinggi.
6. Jari jari mengetuk pipi/dagu menunjukkan sedang mempertimbangkan.
7. Jari mengetuk meja menunjukkan sudah bosan dengan pembicaraan.
8. Tangan diatas meja menunjukkan kesiapan untuk melakukan persetujuan.
9. Tangan dibelakang punggung, menunjukkan keinginan untuk mengontrol dan menguasai keadaan.

Dinamika gerak tubuh.
Bila tubuh condong ke arah mitra bicara menunjukkan ketertarikan terhadap pembicaraan, demikian sebaliknya.

Dinamika gerak kaki.
1. Kaki yang bersilangan ketika berbicara menunjukkan bahwa orang tersebut merasa terisolasi.
2. kaki yang bersilangan ketika duduk menunjukkan bahwa orang tersebut kurang siap menerima ide dari mitra bicara.
3. Ujung kaki yang mengarah kesamping menunjukkan tidak setuju.
4. Ketukan telapak kaki ke lantai menunjukkan kebosanan atau sudah tidak sabar untuk mengemukakan pendapatnya.

Dinamika nada dan kecepatan berbicara.
1. Nada bicara yang rendah, dengan kecepatan rendah, apalagi bila ditambah dengan tekanan tekanan pada bagian bagian tertentu pada kalimat yang disampaikan menunjukkan orang tersebut penuh percaya diri dan merasa memegang kendali.
2. Nada tinggi dengan kecepatan tinggi menunjukkan kontrol diri yang kurang karena emosi, cemas, marah atau karena senang sekali.

Sinyal penolakan.
Kepala ditarik menjauh kebelakang, tatapan mata sangat kurang bahkan sering melirik kesamping kiri dan kanan. Mungkin mengetuk jari ke meja, tangan dan kaki bersilangan dan arah kaki menyamping, seluruh tubuhnya juga condong menjauhi mitra bicaranya.

Sinyal penerimaan.
Posisi seluruh tubuh lebih rileks dan terbuka. Tangan tidak menggenggam, padangan mata sering langsung dalam waktu yang agak lama. Kepala banyak mengangguk dan condong kearah mitra bicara, demikian juga tubuhnya. Tangannya mungkin diatas meja dengan keadaan terbuka dan santai. Ujung jari kakinya mengarah kepada mitra bicara, mungkin beberapa kali mengetuk ngetuk pipinya dengan jari sebagai tanda sedang mempertimbangkan apa yang disampaikan oleh mitra bicaranya.

Sinyal kesiapan untuk menyetujui.
Posisinya sama dengan sinyal penerimaan, kontak mata lebih sering bahkan lebih dari 60%. Sering tersenyum sambil menganggukkan kepala, khususnya pada bagian kalimat atau pada kata tertentu yang disetujuinya.

Sinyal kecurigaan.
Mungkin tangannya dimasukkan ke dalam saku baju atau saku celana atau disembunyikan di bawah sesuatu (map, meja dll). Posisi tubuh menolak akan cenderung menjauh, wajah tidak menghadap ke mitra bicara sering agak mengarah ke samping atau menelusuri bagian-bagian tubuh mitra bicara dan tatapan mata tidak langsung. Berkali kali menggunakan tatapan melalui sudut mata, karena wajahnya menghadap ke samping.

Sinyal ketidakjujuran.
Pada umumnya orang yang berbohong akan sering menghindari tatapan mata secara langsung, akan memandang ke arah lain ketika mengucapkan bagian yang paling besar dari kebohongannya. Kadang kadang tangannya akan menutupi mulut, memegang hidung atau memegang telinga. Beberapa gerak tubuhnya tidak sinkron dengan apa yang diucapkannya, kepalanya akan menjauh jika ia menganjurkan sesuatu atau sebaliknya. Duduknya tidak nyaman dan cenderung untuk banyak bergeser.

Transaksi keuangan/bank yang mencurigakan (suspicious transaction)

1. Transaksi keuangan mencurigakan dengan menggunakan pola transaksi tunai.
(a) Penyetoran tunai dalam jumlah besar yang tidak lazim oleh perorangan atau perusahaan yang memiliki kegiatan usaha tertentu dan penyetoran tersebut biasanya dilakukan dengan menggunakan cek atau instrumen non-tunai lainnya.
(b) Peningkatan penyetoran tunai yang sangat material pada rekening perorangan atau perusahaan tanpa disertai penjelasan yang memadai, khususnya apabila setoran tunai tersebut langsung ditransfer ke tujuan yang tidak mempunyai hubungan atau keterkaitan denganperorangan atau perusahaan tersebut.
(c) Penyetoran tunai dengan menggunakan beberapa slip setoran dalam jumlah kecil sehingga total penyetoran tunai tersebut mempunyai jumlah yang sangat besar.
(d) Penggunaan rekening perusahaan yang lazimnya dilakukan dengan menggunakan cek atau instrumen non tunai lainnya namun tidak dilakukan secara tunai.
(e) Pembayaran atau penyetoran dalam bentuk tunai untuk penyelesaian tagihan wesel, transfer atau instrumen pasar uang lainnya.
(f) Penukaran uang tunai berdenominasi kecil dalam jumlah besar dengan uang tunai berdenominasi besar.
(g) Penukaran uang tunai ke dalam mata uang asing dalam frekuensi yang tinggi.
(h) Peningkatan kegiatan transaksi tunai dalam jumlah yang sangat besar untuk ukuran suatu kantor Bank.
(i) Penyetoran tunai yang didalamnya selalu terdapat uang palsu.
(j) Transfer dalam jumlah besar dari atau ke negara lain dengan instruksi untuk dilakukan pembayaran tunai.
(k) Penyetoran tunai dalam jumlah besar melalui rekening titipan setelah jam kerja kas untuk menghindari hubungan langsung dengan petugas Bank.



2. Transaksi keuangan mencurigakan dengan menggunakan rekening Bank
(a) Pemeliharaan beberapa rekening atas nama pihak lain yang tidak sesuai dengan jenis kegiatan usaha nasabah.
(b) Penyetoran tunai dalam jumlah kecil ke dalam beberapa rekening yang dimiliki nasabah pada Bank sehingga total penyetoran tersebut mempunyai jumlah sangat besar.
(c) Penyetoran dan atau penarikan dalam jumlah besar dari rekening perorangan atau perusahaan yang tidak sesuai atau tidak terkait dengan usaha nasabah.
(d) Pemberian informasi yang sulit dibuktikan atau memerlukan biaya yang sangat besar bagi Bank untuk melakukan pembuktian.
(e) Pembayaran dari rekening nasabah yang dilakukan setelah adanya penyetoran tunai kepada rekening dimaksud pada hari yang sama atau hari sebelumnya.
(f) Penarikan dalam jumlah besar dari rekening nasabah yang semula tidak aktif atau dari rekening nasabah yang menerima setoran dalam jumlah besar dari luar negeri.
(g) Penggunaan petugas teller yang berbeda oleh nasabah yang secara bersamaan untuk melakukan transaksi tunai dalam jumlah besar atau transaksi mata uang asing.
(h) Pihak yang mewakili perusahaan selalu menghindar untuk berhubungan dengan petugas Bank.
(i) Peningkatan yang besar atas penyetoran tunai atau negotiable instruments oleh suatu perusahaan dengan menggunakan rekening klien perusahaan, khususnya apabila penyetoran tersebut langsung ditransfer di antara rekening klien lainnya.
(j) Penolakan oleh nasabah untuk menyediakan tambahan dokumen atau informasi penting, yang apabila diberikan memungkinkan nasabah menjadi layak untuk memperoleh fasilitas pemberian kredit atau jasa perbankan lainnya.
(k) Penolakan nasabah terhadap fasilitas perbankan yang lazim diberikan, seperti penolakan untuk diberikan tingkat bunga yang lebih tinggi terhadap jumlah saldo tertentu.
(l) Penyetoran untuk rekening yang sama oleh banyak pihak tanpa penjelasan yang memadai.


3. Transaksi keuangan mencurigakan melalui transaksi yang berkaitan dengan investasi.
(a) Pembelian surat berharga untuk disimpan di Bank sebagai kustodian yang seharusnya tidak layak apabila memperhati-kan reputasi atau kemampuan finansial nasabah.
(b) Transaksi pinjaman dengan jaminan dana yang diblokir (back-to back deposit/loan transactions) antara Bank dengan anak perusahaan, perusahaan afiliasi, atau institusi perbankan di negara lain yang dikenal sebagai negara tempat lalu lintas perdagangan narkotika.
(c) Permintaan nasabah untuk jasa pengelolaan investasi dengan sumber dana investasi yang tidak jelas sumber- nya atau tidak konsisten dengan reputasi atau kemampuan finansial nasabah.
(d) Transaksi dengan pihak lawan (counterparty) yang tidak dikenal atau sifat, jumlah dan frekuensi transaksi yang tidak lazim.
(e) Investor yang diperkenalkan oleh bank di negara lain, perusahaan afiliasi, atau investor lain dari negara yang diketahui umum sebagai tempat produksi atau perdagangan narkoba.

4. Transaksi keuangan mencurigakan melalui aktivitas Bank di luar negeri
(a) Pengenalan nasabah oleh kantor cabang di luar negeri, perusahaan afiliasi atau bank lain yang berada di negara yang diketahui sebagai tempat produksi atau perdagangan narkotika.
(b) Penggunaan L/C dan instrumen perdagangan internasional lain untuk memindahkan dana antar negara dimana transaksi perdagangan tersebut tidak sejalan dengan kegiatan usaha nasabah.
(c) Penerimaan atau pengiriman transfer oleh nasabah dalam jumlah besar ke atau dari negara yang diketahui merupakan negara yang terkait dengan produksi, proses dan atau pemasaran obat terlarang atau kegiatan terorisme.
(d) Penghimpunan saldo dalam jumlah besar yang tidak sesuai dengan karakteristik perputaran usaha nasabah yang kemudian ditransfer ke negara lain.
(e) Transfer secara elektronis oleh nasabah tanpa disertai penjelasan yang memadai atau tidak dengan menggunakan rekening
(f) Permintaan trafellers cheques, wesel dalam mata uang asing, atau negotiable instrument lainnya dengan frekuensi tinggi.
(g) Pembayaran dengan menggunakan travellers cheques atau wesel dalam mata uang asing khususnya yang diterbitkan oleh negara lain dengan frekuensi tinggi.

5. Transaksi keuangan mencurigakan yang melibatkan karyawan Bank dan atau agen.
(a) Peningkatan kekayaan karyawan dan agen Bank dalam jumlah besar tanpa disertai penjelasan yang memadai.
(b) Hubungan transaksi melalui agen yang tidak dilengkapi dengan informasi yang memadai mengenai penerima akhir (ultimate beneficiary).

6. Transaksi keuangan mencurigakan melalui transaksi pinjam meminjam.
(a) Pelunasan pinjaman bermasalah secara tidak terduga.
(b) Permintaan fasilitas pinjaman dengan agunan yang asal usulnya dari aset yang diagunkan tidak jelas atau tidak sesuai dengan reputasi dan kemampuan finansial nasabah.
(c) Permintaan nasabah kepada Bank untuk memberikan fasilitas pembiayaan dimana porsi dana sendiri nasabah dalam fasilitas dimaksud tidak jelas asal usulnya, khususnya apabila terkait dengan properti.


Komunikasi persuasif dalam melayani nasabah

Menciptakan suasana akrab.
1. Mulailah dengan senyum yang tulus (sinkron dengan perasaan hati) dan menyapa nasabah terlebih dahulu dengan menyebutkan namanya.
2. Tampilkan postur tubuh yang menunjukkan keterbukaan misal: tangan dan kaki dalam posisi terbuka (seperti akan memeluk).
3. Upayakan terjadinya sentuhan keakraban seperti : jabat tangan dengan erat atau memeluk bahu.
4. Mencondongkan tubuh ke mitra bicara sehingga nasabah merasa diterima dan diperhatikan.
5. Pandangan mata tertuju pada lawan bicara sambil terus tersenyum. Jangan bicara dengan mengalihkan pandangan ke objek lain.



6. Sering menganggukkan kepala atau mengganggukan mata seirama dengan ritme bicara nasabah.
7. Menyapa terlebih dahulu dengan pertanyaan yang hanya perlu dijawab dengan sikap dan senyum. Contoh: “Hari ini cuacanya cerah sekali” atau memberikan pujian halus dengan tulus seperti: “Dimana anda menjahit pakaian ini/ dimana anda membeli tas ini/ bagus sekali mobil anda”
8. Melakukan teknik mirroring (cermin) dengan nasabah (menyesuaikan posisi/gerak tubuh, bahasa, kata-kata, intonasi, perasaan, cerita pengalaman, selera makanan/pakaian/mobil, hobbi dll).
9. Membuat suasana santai tidak tegang, selingi dengan humor, canda riang dan pembicaraan ringan tidak serius.
10. Berikan sesuatu terlebih dahulu kepada nasabah misalnya: pujian atau informasi yang menarik dan menyenangkan dll.
11. Buatlah kesan bahwa kita adalah sahabat/orang baik yang akan membantu semua permasalahan dan membantu memenuhi kebutuhan/keinginan nasabah.

Beberapa sikap perilaku yg harus diperhatikan oleh Customer Service.
b. Jangan mengeluh, mengomel, mencela, mencaci, memarahi dan mengkritik nasabah. Tidak ada orang yang senang jika diperlakukan seperti itu.
c. Jika terpaksa mengkritik, kritiklah secara halus perilakunya bukan karakter atau pribadinya.
d. Jangan menunjukkan sikap bermusuhan, otoriter dan egois, robohkanlah tembok pembatas antara CS dan nasabah.
e. Memberikan penghargaan yang tulus atas keterbukaan, kerjasama dan kejujuran nasabah. Contoh: “Saya sangat berterimakasih kepada bapak yang telah bersedia menjadi nasabah setia kami”.
f. Mengetahui kebutuhan dan keinginan nasabah, dan membantu agar mereka dapat memperolehnya. Contoh: “Jika bapak ingin mendapatkan produk simpanan yang paling menguntungkan, saya akan bantu memberikan beberapa saran”.
g. Jadilah pendengar yang baik dengan memberikan kesempatan kepada nasabah untuk banyak berbicara, ajukan beberapa pertanyaan terbuka. Jangan melakukan hal yang sebaliknya.
h. Menghindari perdebatan panjang terutama debat kusir (tanpa dasar).
i. Jika CS mengatakan hal yang salah, akui dengan cepat dan jangan segan untuk meminta maaf.
j. Dapat melihat masalah dari berbagai sudut pandang termasuk sudut pandang nasabah sehingga keputusan lebih objektif.
k. Bersimpati/menghargai pendapat, jawaban, alasan, ide atau gagasan nasabah. Contoh: “Saran dari bapak sangat baik, mari kita bahas bagaimana cara mewujudkannya”.
l. Mengajukan pertanyaan sebagai pengganti perintah langsung. Contoh:”Kami membutuhkan foto copy identitas, apakah bapak menyimpannya ?”
m. Memberikan reputasi yang baik atau kepercayaan kepada auditee untuk memenuhi komitmen/janjinya. Contoh:”Saya sangat yakin dan percaya bahwa bapak dapat memenuhi pembayaran bunga kredit setiap bulan”.
n. Memberikan motivasi bahwa setiap kesalahan dapat dan mudah diperbaiki. Contoh: “Kekeliruan yang bapak lakukan tidak seberapa dibandingkan dengan yang telah dilakukan oleh banyak orang, oleh karena itu bapak akan dapat memperbaikinya pada kesempatan yad”.
o. Mengucapkan terima kasih atas segala perhatian dan loyalitas yang telah diberikan oleh nasabah.

Beberapa cara mempengaruhi orang lain (persuasi).
a. Jika ingin melarang atau menganjurkan orang untuk bersikap perilaku tertentu maka berikan alasan yang Availability (memungkinkan, dapat dilaksanakan dan ada sarananya) dan Relevance (berhubungan, bermanfaat, tepat/pantas/sesuai).
Contoh : Jika akan menganjurkan pekerja untuk tidak melakukan pungli/korupsi, berikan pandangan bahwa perbuatan itu akan berdampak negatip bagi harga diri dan keluarganya. Jika melarang merokok kepada anak maka jangan gunakan alasan kesehatan melainkan alasan dengan merokok napas menjadi bau, gigi hitam sehingga tidak menarik bagi lawan jenisnya.
b. Jika menawarkan gagasan, ide atau sesuatu, berikan argument (dasar berpikir) yang subjektif. Contoh : jika menawarkan pakaian kepada seorang remaja berikan argument bahwa teman wanitanya akan senang, bertambah keren, model sedang trendi dll. Jika menawarkan kepada orang tua berikan argument tentang harga yang murah, kwalitas yang baik, merek terkenal dll.
c. Beberapa pola pikir persuasif yang perlu ditanamkan kepada mitra bicara:
1. Bila orang lain/banyak melakukan sesuatu kita seharusnya juga melakukannya, sungguh keterlaluan dan tidak enak jika tidak ikut melakukannya.
2. Bila kita menyukai seseorang, dengan sendirinya kita lakukan saja yang dilakukannya. Idola kita saja mau melakukannya, mengapa kita tidak ikutan ?
3. Bila pimpinan kita yang mengatakannya atau melakukannya, kita harus percaya, jangan berdebat lagi.
4. Bila seseorang memberikan sesuatu, kita harus membalasnya, jangan sampai kita berhutang budi pada orang lain.
5. Jika anda telah mengakuinya, lakukan secara konsisten, bukankah anda sudah setuju (atau tidak setuju) jangan mencla-mencle. Arahkan orang untuk menjawab “ya” jika mengajukan pertanyaan pendahuluan.
d. Berikan keuntungan (benefit) yang sesuai dengan kebutuhan orang (need).
Jenis jenis kebutuhan adalah : kasih sayang, keunggulan, penghargaan, keamanan, ketamakan, pengakuan, kekuasaan, kebebasan, kebanggaan dan kemerdekaan.
Beberapa alat untuk memanipulasi kebutuhan antara lain :
1. Pujian secara halus dan tidak langsung.
2. Cap sebagai orang yang jujur, baik, taat beribadah dll.
3. Membuat orang merasa dibutuhkan.
4. Memberikan tantangan yang mampu dilaksanakan.
e. Beberapa teknik persuasi lainnya :
1. Membuat orang merasa bahwa apa yang dilakukannya adalah atas kehendaknya sendiri bukan atas kehendak orang lain.
Contohnya : “Sungguh luar biasa bahwa unit kerja ini telah berhasil mencapai keuntungan yang besar atau saya bangga atas semua prestasi yang telah anda peroleh dan bukanlah hal yang sulit bagi anda untuk meningkatkan prestasi di masa yad”.
2. Meminta sesuatu yang lebih tinggi/besar dari yang sebenarnya.
Contoh: Meminta orang-orang berpartisipasi langsung untuk membersihkan sampah dan lingkungan rumah, jika ada penolakan maka ganti permintaan agar menyumbang uang saja (yang merupakan tujuan semula).
3. Mengaitkan permintaan dengan kepentingan umum bukan kepentingan pribadi. Contoh: “Bukan untuk saya/ demi keluarga, demi bangsa/ atas nama rakyat/ demi kepentingan perusahaan” dll.
4. Gunakan kata pembuka : “Saya setuju/ sepakat/ sepaham/ mengerti dengan pendapat anda”.